RSS

Novel: Ayat-Ayat Cinta (Bahagian 8)

8. Getaran Cinta Setelah shalat shubuh aku tidak langsung pulang, tapi menemui Syaikh Ahmad. Kukabarkan pada beliau kelulusanku dan rencanaku membuat proposal tesis. Imam muda berhati lembut itu mengecup kepalaku berkali-kali. Begitulah cara orang Arab memberikan tanda penghormatan yang tinggi. Penghormatan orang yang dianggap sangat dekat. Dari bibirnya keluar ucapan selamat dan doa tiada henti. Beliau bahkan menawarkan agar jika naskah proposal selesai kususun diserahkan terlebih...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Novel: Ayat-Ayat Cinta (Bahagian 7)

7. Di Cleopatra Restaurant “Dia benar-benar anak pelacur sial! Dia benar-benar anak setan! Anak tak tahu diuntung. Kalau sampai tampak batang hidungnya akan kurajah-rajah mukanya biar tahu rasa!” Kami mendengar Si Muka Dingin Bahadur menyumpah serapah dari dalam flatnya dengan suara seperti guntur. Entah ada apa lagi. Lalu kami mendengar suara perempuan membentak tak kalah sengitnya. Ia menyalahkan Si Muka Dingin dan memakinya habis-habisan. Itu mungkin suara Madame Syaima, isteri Si...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Novel: Ayat-Ayat Cinta (Bahagian 6)

6. Hadiah Perekat Jiwa Senja musim panas sungguh indah meskipun tetap tidak seindah musim semi. Aku membuka jendela kamar lebar-lebar. Semburat mega kemerahan menghiasi langit. Bau uap pasir masih terasa. Angin bertiup semilir seolah menghapus hawa panas. Jendela Maria kelihatannya juga terbuka. Habis maghrib paling enak memang membuka jendela. Membiarkan angin semilir mengalir. Sayup-sayup aku mendengar Maria bernyanyi. Kalimatin laisat kal kalimaat! Ia melantunkan lagu Majida Rumi...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Novel: Ayat-Ayat Cinta (Bahagian 5)

5. Pertemuan di Tahrir Jam 10.10 aku sampai di mahattah metro bawah tanah Maydan Tahrir. Sesuai dengan janji, kami akan bertemu di jalur metro menuju Giza Suburban. Tempatnya lebih nyaman. Lebih indah. Aku mencari tempat duduk yang paling mudah dilihat. Janjinya tepat setengah sebelas. Aku datang dua puluh menit lebih awal. Sambil menunggu aku membaca kembali bahan khutbah yang telah kupersiapkan. Keadaan mahattah tidak terlalu ramai. Menjelang shalat Jum’at seperti ini biasanya memang...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Novel: Ayat-Ayat Cinta (Bahagian 4)

4. Air Mata Noura Meskipun cuma terlelap satu jam setengah, itu sudah cukup untuk meremajakan seluruh syaraf tubuhku. Setelah satu rumah shalat shubuh berjamaah di masjid, kami membaca Al-Qur’an bersama. Tadabbur sebentar, bergantian. Teman-teman sangat melestarikan kegiatan rutian tiap pagi ini. Selama ada di rumah, membaca Al-Qur’an dan tadabbur tetap berjalan, meskipun pagi ini kulihat mata Saiful dan Rudi melek merem menahan kantuk. Usai tadabbur Saiful, Rudi, dan Hamdi merebahkan...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...