KATA-KATA HIKMAH SAYIDINA ABU BAKAR :
1. Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub krn suatu
perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka kepadanya hingga dia
melepaskan perhiasan itu.
2. Semoga aku menjadi pohon yang ditebang kemudian digunakan.
3. Dia berkata kpd para sahabat,"Sesungguhnya aku telah mengatur
urusan kamu, ttp aku bukanlah org yg paling baik di kalangan kamu
maka berilah pertolongan kpdku. Kalau aku bertindak lurus maka
ikutilah aku ttp kalau aku menyeleweng maka betulkan aku!"
SAYIDINA UMAR BIN KHATTAB :
1. Jika tidak karena takut dihisab, sesungguhnya aku akan
perintahkan membawa seekor kambing, kemudian dipanggang untuk kami
di depan pembakar roti.
2. Barangsiapa takut kepada Allah SWT niscaya tidak akan dapat
dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-
sia apa yang dia kehendaki.
3. Wahai Tuhan, janganlah Engkau jadikan kebinasaan umat Muhammad
SAW di atas tanganku. Wahai Tuhanku, umurku telah lanjut dan
kekuatanku telah lemah. Maka genggamkan (matikan) aku untukMu bukan
untuk manusia.
SAYIDINA ALI KARAMALLAHU WAJHAH :
1. Cukuplah bila aku merasa mulia karena Engkau sebagai Tuhan
bagiku dan cukuplah bila aku bangga bahwa aku menjadi hamba bagiMu.
Engkau bagiku sebagaimana yang aku cintai, maka berilah aku taufik
sebagaimana yang Engkau cintai.
2. Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu
diterima daripada banyak beramal, karena sesungguhnya terlalu
sedikit amalan yang disertai takwa. Bagaimanakah amalan itu hendak
diterima?
3. Janganlah seseorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya
dan janganlah dia takut selain kepada dosanya.
4. Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada
kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan
kalau tidak ada perhatian untuknya.
UMAR BIN AZIZ :
1. Orang yang bertakwa itu dikekang.
2. Sesungguhnya syubhat itu pada yang halal.
3. Kemaafan yang utama itu adalah ketika berkuasa.
SUFFIAN AS THAURI :
1. Tidak ada ketaatan bagi kedua ibu-bapak pada perkara syubhat.
2. Sesungguhnya seorang lelaki itu berharta bila dia zuhud di
dunia, dan sesungguhnya seorang itu adalah fakir bila dia gemar
pada dunia.
3. Menuntut ilmu lebih utama daripada shalat sunat.
IMAM AS SYAFIE :
1. Barangsiapa menghendaki akhirat wajib baginya ikhlas pada ilmu.
2. Tidak ada sesuatu yang lebih indah pada ulama kecuali dengan
kefakiran dan mencukupi dengan apa yang ada serta redha dengan
keduanya.
3. Hendaklah kamu berilmu pengetahuan sebelum kamu menjadi ketua,
sebab sesudah kamu menjadi ketua, tidak ada jalan lagi bagimu untuk
mencari pengetahuan.
4. Orang yang berakal itu adalah orang yang akalnya dapat mengawal
segala sifat-sifat mazmumah (sifat keji).
5. Barangsiapa yang menyukai bila Allah menutupinya dengan kebaikan
maka hendaklah dia bersangka baik terhadap manusia.
IMAM MALIK :
1. Ilmu itu bukanlah dengan membanyakkan riwayat tetapi ilmu itu
adalah cahaya yang Allah letakkan dalam hati.
2. Apabila seseorang itu memuji dirinya maka hilanglah cahayanya.
3. Wajib bagi orang yang menuntut ilmu untuk memiliki kebesaran,
ketenangan dan ketakutan.
IMAM ABU HANIFAH :
1. Tidak sekalipun aku shalat kecuali aku doakan untuk guruku
Hammad dan juga mereka yang pernah mengajarku serta mereka yang
pernah aku ajar. (murid-muridnya).
2. Aku telah 50 tahun bergaul dengan manusia. Tidak kudapati
seorangpun yang mengampunkan kesalahanku. Tidak ada yang
menghubungi aku ketika aku memutuskan hubungan dengannya. Tidak ada
yang menutup keaibanku dan aku tidak akan merasa aman darinya bila
dia murka kepadaku. Maka yang lebih mereka bimbangkan adalah
perkara yang besar-besar.
3. Telah sampai berita kepadaku, bahwa tidak ada yang lebih mulia
daripada seorang alim yang warak.
IMAM AHMAD :
Jangan kamu mengambil ilmu dari orang yang mengambil benda dunia di
atas ilmunya.
SUFFIAN BIN UYAINAH :
1. Dua perkara yg susah sekali utk mengobatinya yaitu meninggalkan
loba (tamak) utk manusia dan mengikhlaskan amal untuk Allah.
2. Siapa yang ditambah akalnya maka kuranglah rezekinya.
3. Zuhud di dunia itu adalah sabar dan menunggu-nunggu kedatangan
mati.
4. Ilmu itu jika tidak memberi manfaat padamu maka akan memberi
mudarat padamu.
5. Org yg menuntut ilmu tidak akan dianggap sbg org yg berakal
hingga dia melihat dirinya lebih hina dari sekalian manusia.
1. Surat dari ibu Aisyah r.a untuk Khalifah Muawiyah berbunyi
sebagai berikut :
"Aku dengar Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang mengusahakan
keredhaan Allah sampai manusia kesal kepadanya, ia akan dibantu
Allah dalam menghadapi manusia. Dan siapa yang tidak menghiraukan
Allah agar disenangi manusia nasibnya akan diserahkan Allah pada
manusia."
Oleh itu tetaplah hati tuan dalam takut pada Allah karena bila tuan
takut pada Allah, Dia akan membantumu terhadap manusia. Tetapi
kalau tuan takut pada manusia mereka tidak akan dapat menolongmu
terhadap Allah sedikit pun."
2. Khalifah Umar Ibnu Aziz menasehati gabenor-gabenor di daerah
pemerintahannya dengan perkataan sebagai berikut :
"Kekuasaan yang ada di tangan saudara-saudara telah memungkinkan
kalian untuk menzalimi rakyat. Bila terasa di hati kalian untuk
menzalimi seseorang, ingatlah segera betapa besarnya kekuasaan
Allah atas diri saudara-saudara."
"Ketahuilah bahwa satu kejahatan yang anda timpakan pada rakyat
lambat laun akan hilang bekasnya dari mereka tetapi bekasnya akan
tetap untuk saudara-saudara dalam daftar dosa. Ketahuilah pula
bahwa Allah SWT membela orang teraniaya terhadap yang
menzaliminya."
3. Luqmanul Hakim menasehati anaknya :
"Wahai anakku, dampingilah selalu para ulama dan jgn engkau byk
berdebat dgn mereka agar jangan dibenci oleh mereka."
"Ambillah dari dunia sekedar keperluan dan biayakan (belanjakan)
kelebihan hasil usahamu untuk Akhirat. Dunia jangan ditolak semua
agar engkau tidak menjadi ?parasit? (orang yang menumpang hidup
pada orang lain tanpa membalas apa-apa) yang menyusahkan manusia
(orang) lain."
"Berpuasalah selalu untuk menundukkan nafsumu, tetapi jangan sampai
meletihkan badan sehingga merusak shalatmu karena shalat lebih
utama dari puasa."
"Janganlah engkau duduk berteman dengan orang yang bodoh, sombong
dan jangan didekati orang yang bermuka dua."
4. Pernah Allah SWT bertanya kepada Nabi Yaakub a.s. :
"Tahukah kamu kenapa Kupisahkan engkau dengan puteramu Yusuf?"
"Tidak, ya Tuhanku," jawab Nabi Yaakub a.s.
"Yaitu karena kata-katamu yang mengatakan, "Aku takut karena dia
akan dimakan serigala waktu kamu (saudara-saudara Yusuf) lalai
bermain-main", Kenapa engkau bimbang pada serigala tetapi tidak
menyatakan harapan pada-Ku? Engkau hanya memandang kelalaian
saudara-saudaranya saja tapi engkau tidak memandang perlindungan-Ku
terhadapnya (Yusuf)."
Kemudian Allah bertanya lagi pada Nabi Yaakub a.s.,
"Tahukah kamu kenapa Yusuf Aku kembalikan padamu?"
"Tidak, ya Tuhanku," jawab Nabi Yaakub a.s.
"Juga karena kata-katamu, "Semoga Allah akan mengembalikan semua
padaku". Dan karena kata-katamu, "Pergilah untuk mencari Yusuf dan
adiknya dan janganlah kamu berputus asa."
5. Kata Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Yang paling awal diseru di hari kiamat adalah orang yang hafal Al
Quran dan seorang yang syahid dalam peperangan serta seorang yang
kaya."
Maka firman Allah kepada yang hafal Al Quran,
"Apakah Aku tidak mengajarmu? Mengajar Al Quran yang Aku turunkan
kepada Rasul-Ku?"
Jawab orang itu, "Tentu saja ya Tuhanku."
Dan firman Allah, "Digunakan untuk apa ilmu yang kau miliki itu?"
Jawabnya, "Aku amalkan dan aku kaji siang dan malam."
Firman Tuhan, "Kamu dusta!"
Demikian pula para malaikat berkata, "Kamu dusta."
Firman Tuhan, "Sebenarnya Kamu hanya ingin menjadi seorang qari
maka cukuplah pujian orang-orang itu sebagai ganjaranmu. Itulah
bagianmu."
Sekarang giliran orang yang mati di dalam peperangan dihadapkan
kepada Tuhan yang Maha Esa dan Tuhan berfirman,
"Apakah yang engkau telah lakukan di dunia?"
Jawabnya, "Saya diperintahkan ikut perang sabil, kemudian perintah
itu saya jalankan sampai saya mati dalam peperangan itu."
Firman Allah: "Kamu dusta!"
Demikian pula para malaikat berkata, "Kamu dusta."
Firman Allah, "Sebetulnya kamu ingin dipuji sebagai seorang yang
berani (pahlawan). Cukuplah pujian itu sebagai bagianmu."
Kemudian tibalah giliran orang kaya dihadapkan ke hadirat Allah
SWT. Firman Allah,
"Apakah engkau tidak diberi kekayaan oleh-Ku? Sehingga engkau tidak
memberikan kepada sesiapapun?"
Jawab orang kaya, "Tentu saja ya Tuhan, hamba telah diberi kekayaan
olehMu."
Firman Tuhan,"Dipergunakan untuk apa kekayaan yang Aku berikan
padamu itu?"
Jawabnya, "Saya pergunakan untuk bersilaturrahim dan bersedekah."
Firman Tuhan, "Kamu berdusta!"
Demikian pula para malaikat berkata, "Kamu berdusta."
Firman Tuhan, "Sebetulnya kamu ingin dipuji sebagai seorang yang
pemurah. Pujian orang-orang itulah sebagai bagian untukmu."
"Kemudian Rasulullah menepuk lututku," kata Abu Hurairah dan
Rasulullah bersabda, "Ya Abu Hurairah untuk merekalah Api Neraka
pertama kali akan dinyalakan."
6. Dari Muaz, Rasulullah SAW bersabda :
"Puji syukur ke hadrat Allah SWT yang menghendaki agar makhluk-Nya
menurut kehendak-Nya, wahai Muaz!"
Jawabku, "Ya, Sayidil Mursalin."
Sabda Rasulullah SAW, "Sekarang aku akan menceritakan sesuatu
kepadamu yang apabila engkau hafalkan (diambil perhatian) olehmu
akan berguna tetapi kalau engkau lupakan (tidak dipedulikan) olehmu
maka kamu tidak akan mempunyai alasan di hadapan Allah kelak."
"Hai Muaz, Allah itu menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia
menciptakan langit dari bumi. Setiap langit ada satu malaikat yang
menjaga pintu langit dan tiap-tiap pintu langit dijaga oleh
malaikat penjaga pintu menurut ukuran pintu dan keagungannya."
"Maka malaikat yang memelihara amalan si hamba (malaikat hafazah)
akan naik ke langit membawa amal itu ke langit pertama. Penjaga
langit pertama akan berkata kepada malaikat Hafazah,"Saya penjaga
tukang mengumpat. Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya
karena saya diperintahkan untuk tidak menerima amalan tukang
mengumpat".
"Esoknya, naik lagi malaikat Hafazah membawa amalan si hamba. Di
langit kedua penjaga pintunya berkata,"Lemparkan kembali amalan itu
ke muka pemiliknya sebab dia beramal karena mengharapkan keduniaan.
Allah memerintahkan supaya amalan itu ditahan jangan sampai lepas
ke langit yang lain."
"Kemudian naik lagi malaikat Hafazah ke langit ketiga membawa
amalan yang sungguh indah. Penjaga langit ketiga berkata,
"Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya karena dia seorang
yang sombong."
Rasulullah SAW meneruskan sabdanya,
"Berikutnya malaikat Hafazah membawa lagi amalan si hamba ke langit
keempat. Lalu penjaga langit itu berkata,"Lemparkan kembali amalan
itu ke muka pemiliknya. Dia seorang yang ujub. Allah memerintahkan
aku menahan amalan si ujub."
Seterusnya amalan si hamba yang lulus ke langit kelima dalam
keadaan bercahaya-cahaya dengan jihad, haji, umrah dan lain-lain.
Tetapi di pintu langit penjaganya berkata,"Itu adalah amalan tukang
hasad. Dia sangat benci pada nikmat yang Allah berikan pada hamba-
Nya. Dia tidak redha dengan kehendak Allah. Sebab itu Allah
perintahkan amalannya dilemparkan kembali ke mukanya. Allah tidak
terima amalan pendengki dan hasad."
Di langit keenam, penjaga pintu akan berkata,"Saya penjaga rahmat.
Saya diperintahkan untuk melemparkan kembali amalan yang indah itu
ke muka pemiliknya karena dia tidak pernah mengasihi orang lain.
Kalau orang dapat musibah dia merasa senang. Sebab itu amalan itu
jangan melintasi langit ini."
Malaikat Hafazah naik lagi membawa amalan si hamba yang dapat lepas
hingga ke langit ketujuh. Cahayanya bagaikan kilat, suaranya
bergemuruh. Di antara amalan itu ialah shalat, puasa, sedekah,
jihad, warak dan lain-lain.
Tetapi penjaga pintu langit berkata,"Saya ini penjaga sum?ah (ingin
kemasyhuran). Sesungguhnya si hamba ini ingin termasyhur dalam
kelompoknya dan selalu ingin tinggi di saat berkumpul dengan kawan-
kawan yang sebaya dan ingin mendapat pengaruh dari para pemimpin.
Allah memerintahkan padaku agar amalan itu jangan melintasiku. Tiap-
tiap amalan yang tidak bersih karena Allah maka itulah riya'. Allah
tidak akan menerima dan mengabulkan orang-orang yang riya'."
Kemudian malaikat Hafazah itu naik lagi dengan membawa amal hamba
yakni shalat, puasa, zakat, haji, umrah, akhlak yang baik dan mulia
serta zikir pada Allah. Amalan itu diiringi malaikat ke langit
ketujuh hingga melintasi hijab-hijab dan sampailah ke hadirat Allah
SWT.
Semua malaikat berdiri di hadapan Allah dan semua menyaksikan
amalan itu sebagai amalan soleh yang betul-betul ikhlas untuk Allah.
Tetapi firman Tuhan,"Hafazah sekalian, pencatat amal hamba-Ku, Aku
adalah pemilik hatinya dan Aku lebih mengetahui apa yang
dimaksudkan oleh hamba-Ku ini dengan amalannya. Dia tidak ikhlas
pada-Ku dengan amalannya. Dia menipu orang lain, menipu kamu
(malaikat Hafazah) tetapi tidak bisa menipu Aku. Aku adalah Maha
Mengetahui."
"Aku melihat segala isi hati dan tidak akan terlindung bagi-Ku apa
saja yang terlindung. Pengetahuan-Ku atas apa yang telah terjadi
adalah sama dengan pengetahuan-Ku atas apa yang bakal terjadi."
"Pengetahuan-Ku atas orang yang terdahulu adalah sama dengan
Pengetahuan-Ku atas orang-orang yang datang kemudian. Kalau begitu
bagaimana hamba-Ku ini menipu Aku dengan amalannya ini?"
"Laknat-Ku tetap padanya."
Dan ketujuh-tujuh malaikat beserta 3000 malaikat yang mengiringinya
pun berkata:
"Ya Tuhan, dengan demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami
sekalian bagi mereka."
Dan semua yang di langit turut berkata,"Tetaplah laknat Allah
kepadanya dan laknat orang yang melaknat."
Sayidina Muaz (yang meriwayatkan hadist ini) kemudian menangis
terisak-isak dan berkata, "Ya Rasulullah, bagaimana aku dapat
selamat dari apa yang diceritakan ini?"
Sabda Rasulullah SAW, "Hai Muaz, ikutilah Nabimu dalam soal
keyakinan."
Muaz bertanya kembali,"Ya, tuan ini Rasulullah sedangkan saya ini
hanyalah si Muaz bin Jabal, bagaimana saya dapat selamat dan bisa
lepas dari bahaya tersebut?"
Bersabda Rasulullah, "Ya begitulah, kalau dalam amalanmu ada
kelalaian maka tahanlah lidahmu jangan sampai memburukkan orang
lain. Ingatlah dirimu sendiri pun penuh dengan aib maka janganlah
mengangkat diri dan menekan orang lain."
"Jangan riya' dengan amal supaya amal itu diketahui orang. Jangan
termasuk orang yang mementingkan dunia dengan melupakan akhirat.
Kamu jangan berbisik berdua ketika disebelahmu ada orang lain yang
tidak diajak berbisik. Jangan takabur pada orang lain nanti luput
amalanmu dunia dan akhirat dan jangan berkata kasar dalam suatu
majlis dengan maksud supaya orang takut padamu, jangan mengungkit-
ungkit apabila membuat kebaikan, jangan mengoyak perasaan orang
lain dengan mulutmu, karena kelak engkau akan dikoyak-koyak oleh
anjing-anjing neraka jahanam."
Sebagaimana firman Allah yang bermaksud,"Di neraka itu ada anjing-
anjing yang mengoyak badan manusia."
Muaz berkata, "Ya Rasulullah, siapa yang tahan menanggung
penderitaan semacam itu?"
Jawab Rasulullah SAW, "Muaz, yang kami ceritakan itu akan mudah
bagi mereka yang dimudahkan oleh Allah SWT. Cukuplah untuk
menghindari semua itu, kamu menyayangi orang lain sebagaimana kamu
mengasihi dirimu sendiri dan benci bila sesuatu yang dibenci olehmu
terjadi pada orang lain. Kalau begitu kamu akan selamat dan dirimu
pasti akan terhindar dari api neraka."
7. Nabi SAW bersabda :
Allah SWT berfirman,"Sekurang-kurangnya tindakan-Ku terhadap
seorang hamba yang lebih mengutamakan nafsunya dari berbuat taat
kepada-Ku tidak Kuberi padanya kebahagiaan bermunajat kepada-Ku."
8. Sayidina Ali r.a. berkata :
"Dasar kekafiran itu dikelilingi oleh empat tiang yaitu kasar hati,
buta fikiran, lalai dan prasangka. Orang berhati kasar akan
menghina kebenaran, menunjukan kejahatan dan mengutuk orang-orang
pandai."
"Buta hati, lupa zikrullah dan lalai akan menjauhkan diri dari
ketetapan Allah, dan orang yang syak wasangka akan tertipu oleh
angan-angan. Sampai akhirnya ia ditimpa kecewa dan sesal yang tidak
berujung karena diperlihatkan oleh Allah hal-hal yang selama ini
tidak difikirkannya."
9. Nabi SAW bersabda:
"Sekurang-kurangnya (hati) mu mesti berisi keyakinan dan keteguhan
dalam bersabar. Siapa yang mendapatkan kedua hal itu, tidak mengapa
baginya bila kadang-kadang lalai dalam mengerjakan shalat sunat di
malam hari dan puasa sunat di siang hari."
"Orang-orang sabar dalam keadaan itu lebih disukai. Aku khawatir
sepeninggalku dunia akan terbuka luas di depanmu, lalu masing-
masing bersifat nafsi-nafsi, engkau-engkau, aku-aku dan kamu tidak
kenal lagi penduduk langit. Di waktu itu siapa yang sabar dan
ikhlas akan memenangkan pahala yang selengkapnya."
Firman Allah : Terjemahannya : Apa yang ada pada kamu akan habis
dan apa yang di sisi Allah akan kekal dan akan Kami beri tambahan
pahala pada orang-orang yang sabar dalam apa yang mereka lakukan.
(An Nahl: 96)
10. Dalam atsar dari Ibnu Abbas menceritakan ketika Nabi masuk ke
suatu perkumpulan kaum Ansar baginda bertanya :
"Apakah saudara-saudara telah betul-betul Mukmin?"
Umar lalu menjawab, "Benar ya Rasulullah."
Baginda bertanya lagi, "Apakah ciri-ciri iman, saudara-saudara?"
Hadirin menjawab, "Kami bersyukur atas kesenangan, bersabar atas
cobaan dan redha menerima ketentuan Tuhan." Lalu Nabi bersabda,
"Memang anda semua Mukmin sejati, demi Tuhan Kaabah."
11.Termaktub dalam sepucuk surat Khalifah Umar kepada Abu Musa Al
Ashaari,
"Hadapilah sifat sabar dan ketahuilah bahwa sifat sabar itu dua
macam, di mana yang satu lebih afdol dari yang lain. Sabar dalam
musibah adalah sifat baik namun lebih afdal lagi sabar dalam
menghindar larangan Allah SWT.
Ketahuilah bahwa sabar itu berhubungan dengan iman karena kebajikan
yang paling utama adalah takwa dan takwa hanya dapat dicapai dengan
sabar."
12. Nabi Sulaiman a.s. pernah dihukum Allah selama 40 hari
Semasa baginda dihukum, banyak orang berbuat kasar dengannya. Sebab
itu saat Nabi Sulaiman a.s. bebas dan menjadi raja kembali, ada
seorang umatnya datang meminta maaf pada Nabi Sulaiman a.s. Nabi
Allah itu menjawab,"Aku tidak mengumpat tentang apa yang telah kamu
lakukan dan tidak lupa pula memuji sikapmu sekarang. Sesungguhnya
semua yang telah terjadi itu adalah perintah dari langit yang mesti
terjadi."
13. Seorang ulama salaf berkata
"Setiap seorang hamba berbuat dosa, bumi tempat ia berdiri meminta
keizinan Tuhan untuk membenamkannya dan langit yg di atas kepalanya
memohon izin utk gugur menimpanya."Tetapi Tuhan berfirman pada
langit dan bumi itu,
"Tahanlah bahaya untuk hamba-Ku itu dan beri dia waktu. Mungkin dia
bertaubat pada-Ku lalu Aku ampunkan dan mungkin saja dia
menggantikan kerja buruknya dgn amalan yang baik lalu Aku gantikan
dosanya dengan pahala."
Itulah yang dimaksudkan dengan firman Allah :
Terjemahannya : Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi dari
terjatuh dan kalau keduanya terjatuh tiada seorang pun yang akan
bisa menahan selain Dia. (Faathir : 41)
14. Rasulullah SAW bersabda :
"Ya Tuhanku, karuniakanlah aku dua mata yang berlinang meneteskan
air mata sebelum datang saat di mana mata menetiskan darah dan gigi
menjadi bara."
15. Ummul Mukminin Sayidatina Aisyah bertanya kepada Nabi SAW :
Wahai Rasulullah, "Apakah ada umatmu yang nanti dapat masuk syurga
tanpa hisab?"
Jawab baginda,"Ada, yaitu orang yang mengenang dosanya lalu dia
menangis."
16. Yahaya bin Muaz r.a berkata,
"Malang sekali nasib keturunan Nabi Adam a.s. Kalau mereka
mencemaskan Neraka seperti mencemaskan kemiskinan tentulah dia akan
masuk Syurga."
17. Diriwayatkan :
Seorang Nabi mengeluh kepada Allah bahwa dia telah menderita lapar dan kekurangan pakaian selama bertahun-tahun dan pakaiannya hanyalah jubah bulu yang kasar. Lalu Allah mewahyukan kepadanya,"Wahai hamba-Ku, tidakkah engkau senang hati karena hatimu telah Aku lindungi dari sikap kafir terhadap-Ku hingga engkau minta pula diberi keduniaan?"
18. Sebahagian ulama? salaf bermunajat seperti ini :
"Ya Allah, generasi mana yang tidak membuat kedurhakaan padaMu namun Engkau tetap memberi rezeki kepada mereka. Sesungguhnya Maha Suci Engkau dan Maha Penyantun. Demi kemuliaanMu, Engkau didurhakai manusia namun Engkau tetap melimpahkan pemberian dan rezeki, bagaikan Engkau tidak pandai marah pada mereka, wahai Tuhan kami."
KATA-KATA HIKMAH DARI ORANG-ORANG SOLEH
Monday, June 23, 2008 |
Labels:
Islamic
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment