RSS

Surat Cinta Dari Mawaddah

Wahai Saudariku.

Tak kenal maka tak cinta. Begitulah bunyi kata pujangga. Cerita cinta. Siapakah yang tidak kenal dengan kata Cinta?Mawaddah akan membahas panjang lebar tentang cinta yang sering disalah-gunakan. Terimalah surat cinta dari mawaddah yang membawa persoalan utama: Siapakah yang patut dicinta? Siapapun yang membacanya pasti akan jatuh hati dengan 'untaian surat cinta' ini. Dan nanti kita pasti akan bertanya-tanya sendiri, mengapakah aku tidak jatuh cinta kepada-Nya?Bila hati sudah terpaut, kita sanggup menyerahkan seluruh jiwa dan raga untuk memperjuangkan Dia. Dan akhirnya membawa anda kepada sebuah perjalanan Cinta yang Agung. Yang kekal abadi selama-lamanya.Hebatnya cinta itu. Apakah rahasia yang tersurat disebaliknya? Cinta ini tidak datang dengan sendirinya. Ia melalui proses pendidikan, yang sungguh luar biasa yang juga dari tangan orang yang luar biasa. Terimalah balasan surat cinta dari Mawaddah... ... ...

Wahai saudariku... ...
Seorang bayi yang amat lemah itu tidak mungkin dapat membesar, kalau bukan karena cinta ibu bapaknya. Seorang perempuan yang lemah itu tidak mungkin mendapat pembelaan lelaki yang bernama suami jika tanpa cinta yang terjalin di antara mereka. Seorang hamba yang hina dina itu tidaklah mungkin dapat mencari dan bertemu Tuhannya Yang Maha Agung sekiranya tiada ditumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dalam ruhnya oleh Allah SWT.

Wahai saudariku... ., Demikianlah betapa berharganya kasih sayang dan cinta itu. Ia diciptakan sebagai keperluan yang sangat penting bagi manusia mengatasi seluruh keperluan-keperluan pokok manusia yang lain.Ia, yakni cinta dan kasih sayang itu makanan paling enak dan zat yang paling diperlukan oleh jiwa-jiwa setiap kita. Tanpanya, manusia akan sangat berpikir untuk tidak hidup lagi di dunia ini. Kasih sayang dan cinta itu ialah sebuah gelombang paling tinggi dalam diri yang mampu menggerakkan manusia ke tahap paling maksimum kemanusiaannya. Sedangkan tanpanya manusia bisa saja terhunjam ke dasar paling rendah kemanusiaannya. Membawa kepada sama tarafnya seperti hewan.

Saudariku,... ..cinta dan kasih sayang sesungguhnya anugerah paling mahal dari Allah kepada ciptaan-Nya yang bernama manusia. Bagaimana Allah Tuhan kita bisa mendatangkan yang demikian itu? Yakni memasukan dalam sangkar badan yang kecil ini sebuah lautan rohaniah yang gelombangnya adalah cinta-cinta yang berbagai jenis silih berganti warna dan iramanya, adalah satu persoalan ilmiah yang belum terjawab secara profesional oleh para ulama dan saintis. Saintis dalam kajian-kajian mereka menghadapi psikologi manusia seperti mau menafikan saja wujudnya lautan rohaniah ini dengan segala keunikannya dalam diri manusia.

Saudariku,... ..dalam diri manusia ini terdapat satu kekayaan yang amat istimewa yaitu roh yang memuatkan 1001 macam perasaan yang bergelombang-gelombang dan beralih-alih silih berganti tanpa henti-henti. Dan rupa-rupanya dari seluruh riak-riak rohani itu, yakni yang paling puncak yang cukup membahagiakan kita ialah rasa cinta dan kasih sayang terutamanya Cintakan Allah. Jadi, Tuhanlah sebenarnya yang mengikat kita oleh cinta. Allahlah sumber kebahagiaan kita disebabkan rasa cinta yang diciptakan di antara kita. Allahlah yang berkehendak untuk membuatkan kita saling sayang menyayangi dan cinta mencintai.

Saudariku... ..Allah cukup bahagia melihat kebahagiaan kita. Allah Tuhan kita sedang bergembira dengan kegembiraan kita. Allah bahkan sedang menjaga-jaga kita agar jangan dengan cinta yang dirasakan dapat membuat celaka. Demikianlah cintanya Tuhan kepada hamba-hamba-Nya melebihi seorang ibu kepada anak-anaknya.

Kalau begitu wahai Saudaraku, TEGAKAH KITA MELUPAKAN TUHAN KITA ITU? Tegakah kita membiarkan Cinta Agung itu tidak terbalas. Sampai hatikah kita melebihkan cinta kepada selain-Nya? Sedangkan Dialah yang paling layak mendapatkan itu.

Sanggupkah kita melihat kekecewaan dari Zat Yang Maha Penyayang itu. Yang setiap detik membelai kita sepenuh cinta dan rindu dan menunggu-nunggu balasan cinta-Nya itu. Bukankah cukup dzalim kita ini, sekiranya kita biarkan saja Allah menyaksikan kita membelakangiNya? Kejamnya kita bukan? kalau sanggup mensia-siakan Allah yang sedang kehilangan hamba-hamba kesayangan-Nya?

Karena mereka sedang memperturutkan nafsu sebagai Tuhan lain selain Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka. Hinanya kita kalau menjadi orang yang tidak tahu menghargai cinta Tuhannya. Berdosanya kita, kalau tidak cintakan Allah lebih dari segala-galanya. Dan alangkah ruginya kita kalau dalam hidup ini tidak sempat memberikan sebesar besar cinta dan takut kepada Zat Yang Maha Kuasa itu.

Dan ketahuilah olehmu lagi wahai saudaraku... .bahwa akibat dari itu, kami sedang berusaha bertungkus lumus untuk membalas Cinta Allah yang Agung itu. Kami mau hati kami sampai dapat terpaku pada Zat Yang Agung Yang Maha Baik itu. Kami mau, dan kami inginkan di satu hari nanti, kami dapat berjalan dengan merendah diri di bumi Tuhan ini, seperti yang diajarkan oleh guru dan ibu bapak kami.

Kami idamkan hati yang tidak lekang dari Allah, Tuhan kita semua, yang membuatkan hati itu amat sibuk bersama Cinta Agungnya. Hingga tidak sempat lagi dia mengumpat. Dan cita-cita kami pada tahun 1425 Hijriah ini, ingin merasakan puncak cinta, ingin merasakan puncak cinta dan takut kepada Allah yang telah sanggup berjanji pada kita bahwa bumi-Nya ini akan diwariskan kembali kepada hamba-hamba-Nya yang asyik mencintai-Nya. Waktu itu, semoga kami sudah tahu untuk merasakan bahwa setiap naik turunnya nafas, setiap masuk oksigen dan keluarnya karbon-dioksida adalah kasih sayang yang mahal dari Allah, Tuhan yang mempunyai diri ini.

Mudah-mudahan waktu itu, hati akan menggeletar oleh cekaman rasa cinta dan takut terhadap-Nya. Semoga,... waktu itu kita semua tidak punya apa-apa ...
KITA SEMUA TIDAK PUNYA APA-APA LAGI ... ... melainkan Dia ... melainkan Dia... .Allah, Tuhan yang mempunyai segala-gala-Nya.

Aminkanlah harapan kami ini wahai remajaku,... .itulah kekuasaan Tuhan yang sedang mau menyelamatkan semua manusia di bumi ini dengan taqwa, bahwa Islam itu benar-benar menyelamatkan kita semua. Amin yaa Rabbal 'Aalamiin.

Mengejar cinta Allah orang akan suka dan rasa senang. Jalannya luas, lapang, selamat dan menyelamatkan. Tetapi mengejar cinta dunia, jalannya sempit. Himpit menghimpit, serta memudharatkan. Begitulah beruntungnya siapa yang menjadikan Allah sebagai Cinta Agungnya. Dan malang sekali bagi siapa yang memburu cinta selain-Nya. Begitulah balasan Surat Cinta dari Mawaddah.

Sayangilah Allah
Takutilah juga pada-Nya... ...
Kan Dia yang menciptakan dan yang akan mematikan... ... .?
Kan Dia yang memelihara dan menolong... ... .?
Bahkan Dia adalah Tempat meminta-minta apa saja
Baiknya Dia amat menyayangi hamba-hambaNya
Sangat Agung Cintanya
Mengapa tidak mempedulikan-Nya?
Marilah kita berusaha menyayangi-Nya
Membalas cintanya... ... dan takut kalau-kalau cinta tidak diterima... ..

Mari Mencintai Tuhan bersama Mawaddah..



neoworx

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...